THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

02 October 2011

Senyum berlesung pipit

Kembali ku ingat saat pandangan dan senyuman itu memberikan pesona...
Yah,,,memang ku terpesona akan senyuman mu yang memperlihatkan 2 buah lubang kecil di kedua pipi mu....Aku terkesima dan jatuh dalam lena indah... Berlebihan memang karna kamu hanya sosok yang tak mungkin peduli akan diri ku.
Saat aku ingat, membuatku tersenyum kecil ditambahkan dengan pertanyaan mu yang terlontar "Apa aku berwajah Playboy?"
Hahahaha....sungguh ku tak bisa menahan tawa, kamu sangat lucu di balik wibawa dan wajah ketusmu jika tak tersenyum... Dalam tawa ku jawab... "Tidak" walau aku memang kurang yakin akan jawaban ku sendiri...
Aku tak mngenalmu karna memang kita baru bertemu ku rasa. Aku tidak bisa mengingat cukup baik kapan kita pernah berjumpa, yang akhirnya aku diingatkan oleh seorang teman bahwa kami pernah bertemu dalam acara aku sebagai peserta di Kemah Bakti Mahasiswa di Kampusku.

Beberapa waktu kami terlibat dalam beberapa obrolan sampai pada saat masa-masa sulitku dalam kehidupan. Dia berperan, dia membimbing, dia mendampingi bahkan dia menggantikan posisi...
Dia dengan sabar menghadapi ku, hingga ku raih kesuksesan dengan menyelesaikan kuliah.

Namun bertahan 2 tahun, aku mulai agak gila dan bermain api. Aku masuk ke dalam perangkap permainan seseorang yang pernah menjadi sahabat. Awalnya cuma iseng yang akhirnya malah menjadi petaka dalam hubunganku dengan dia berlesung pipit. Semua jadi kacau dan tak menentu, aku sudah tidak terkontrol dan rasa bersalah selalu menghantui, dalam benakku selalu bertanya, bagaimana bisa aku mengkhianati seseorang yang telah sangat berjasa yang menyayangi dan mencintai aku dengan ketulusannya? Bagaimana aku bisa menghancurkan hatinya setelah semua yang dilakukannya padaku? Semua ku ingat, kebaikannya, perhatiannya, kasih sayangnya, kemarahannya dan kesedihannya atas semua tingkahku. Aku semakin merasa bersalah, aku semakin tak menentu. Seharusnya aku telah bahagia dengan mendapatkan pekerjaan tetap dan seorang calon suami yang baik, namun aku malah membuat kehilangan salah satunya. Hmmm...betapa bodohnya aku saat itu, hanya karena hasutan dan pikiran yang kekanak-kanakan, keegoisan, betapa malunya aku jika mengngat kebodohan itu. Selalu terbayang bagaimana perih hatinya atas perlakuan ku, dapat ku rasa dari sms dan email yang pernah dikirimnya kepadaku. Aku benar-benar membuat kesalahan terbesar dalam hidupku untuk kedua kalinya yang membuat aku harus kehilangan orang yang kusayang dan ku banggakan. Aku terluka melebihi orang yang ku lukai, hidupku dalam derai walau orang yang di sampingku tak pernah bisa mengerti karena mungkin dia hanya ingin kebanggaan atau hasrat memiliki tanpa kasih.... Hufth...kadang memang sulit untuk bisa ku mengerti apa yang sebenarnya ku inginkan. 
Dari waktu yang berjalan ku selalu mencoba untuk meraih dan mendapatkan kembali Sang Lelaki berlesung pipit yang sangat manis dengan senyumnya namun menakutkan jika senyum itu hilang dari wajahnya. Aku sangat inginkan dia lagi, bagaimanapun dan dengan cara apapun.. (wew....jadi kedengeran sadis yah...hehehe). Aku selalu mencari tahu segala tentangnya, aku menghubungi temannya atau mencoba menghubunginya melalui ponsel, walau aku tak pernah di tanggapi, sampai-sampai aku menggunakan nomor lain dan begitu di angkat dan aku menyebutkan nama ku makan aku akan langsung mendengar nada "tut...tut...tut..."
Huuuuftthhh, sungguh berat ternyata untuk mendapatkan cintaku kembali, malah terkadang aku telah putus asa... dan memang kadang ku obati dengan bermain sebentar dengan memberikan harapan pada orang yang menyukaiku. Namun itu tetap tak mampu untuk melupakan dia. semakin lama aku jadi semakin bahwa dia yang bisa mengerti, membimbing dan jadi sosok yang aku inginkan, dia tak tergantikan walau tak melalang ku mencari...hohohoho....kalau dia baca ini, dia bisa GR,,,,

Setahun berlalu, aku mendapatkan sedikit respon dan merasakan bahwa akan ada peluang untuk meraih kembali dirinya ke dalam kehidupanku. Dia memberikan kesempatan untuk bisa berkomunikasi kembali, dia menceritakan segala hal saat aku tak ada lagi di sisinya dengan berbagai detil yang membuat ku menangis, sedih, terharu, menyesal bahkan ada rasa kecewa, terluka dan putus asa. Semua bercampur menjadi tak menentu, tapi aku telah mantapkan hati untuk memang akan kembali hidup bersamanya tanpa keraguan... Yah...aku akan kembali meraihnya dan takkan ku lepas lagi.

Hingga waktu itu tiba, kami berjumpa lagi setelah lebih dari setahun tak berjumpa. 
Finally, aku melihat lagi senyum berlesung pipit itu dalam tangis haru, merengkuhku dalam pelukannya yang hampir membuatku tak bisa bernafas...hehehehe...kami begitu bahagia...setidaknya itu yang aku rasa.
Aku kembali ke tempat aku bekerja, meninggalkan kenangan cerita indah selama beberapa hari bersamanya yang terasa sangat sebentar. Aku sudah merindukannya begitu tiba di bandar udara...hufth,berat banget harus menjalani LDR ini...tapi tak ada pilihan lain...kami harus selalu menjalin komunikasi yang baik, sampai akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah agar bisa berkumpul dan membentuk keluarga kecil yang semoga bisa berakhir bahagia.

Hikmah yang aku petik :
Terkadang memang sulit untuk mengerti apa yang diinginkan oleh hati, sampai aku harus kehilangan baru aku bisa memaknai bahwa aku memang mencintai. Dan aku takkan mau membuat kesalahan untuk kehilangan lagi... berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Butuh kesabaran untuk meraih hal yang pernah dikhianati dan campakkan.
Butuh keikhlasan untuk menerima apa yang telah terjadi akibat perlakuan diri sendiri, orang lain tidak akan bisa mencintai diri ku jika aku sendiri tidak bisa mencintai diri sendiri.
Mencinta memerlukan kedewasaan agar mengerti bahwa mencintai bukanlah permainan dan coba-coba.

Aku banyak belajar dari semua sikap dan kecerobohanku... dan Allah selalu membantuku memberikan petunjuk apa yang harus aku lakukan. TERIMAKASIH ALLAH dengan karuniaMu... ^_^

0 comments: